Sebagai pelaku usaha, tentunya kami benar-benar menghendaki supaya usaha yang ditunaikan dapat berkembang dengan pesat.
Apabila usaha udah berkembang dengan baik, selanjutnya kami dapat lakukan ekspansi dengan membuka cabang baru. Hal ini tidak lain memiliki tujuan untuk memenuhi keperluan konsumen di wilayah yang udah ditargetkan.
Namun, Sebelum Buka Cabang Bisnis Baru kami perlu mengerti bahwa ada perbedaan didalam hal pengelolaan usaha antar-cabang. Meskipun potensi keuntungannya dapat lebih besar, risiko dan tanggung jawabnya terhitung tidak sedikit.
Perluasan usaha lewat cabang baru selanjutnya perlu dipertimbangkan secara masak supaya dapat sukses dan berkelanjutan. Nah, didalam artikel ini kami bakal mengulas 5 (lima) hal yang perlu dipertimbangkan Sebelum Buka Cabang Bisnis Baru supaya produk kami semakin diburu.
1. Menganalisis Pasar Yang Ditargetkan
Sebelum membuka cabang baru, perlu untuk lakukan analisis pasar secara komprehensif. Kita perlu mengerti keinginan pasar di wilayah yang dituju, identifikasi pesaing utama, dan juga evaluasi potensi perkembangan usaha di wilayah tersebut.
Pemahaman selanjutnya bakal menjadi jawaban, apakah cabang baru yang diakses punyai kesempatan sukses yang lumayan besar atau tidak bagi pangsa pasar yang kami targetkan.
Salah satu penelitian berasal dari UNIKOM tunjukkan bahwa analisis pangsa pasar dapat menopang perusahaan, kecuali ditunaikan Sebelum Buka Cabang Bisnis Baru. Salah satu caranya adalah dengan Customer Relationship Management (CRM).
Jadi, persiapkan dahulu segala sesuatunya Sebelum Buka Cabang Bisnis Baru ya, apalagi kecuali kami baru pertama kali ekspansi. Lakukan pernah riset potensi pasar, terutama pada wilayah baru yang bakal ditempati. Ada beraneka faktor yang berpengaruh, jikalau akses yang enteng dan kesesuaian target pasar.
Untuk hasil maksimal, hubungi segera jasa: branding agency Jakarta
Sahabat Wirausaha dapat merasa dengan memilih target terutama dahulu. Apakah cabang baru ini diperuntukkan bagi pelanggan yang sesungguhnya membutuhkan, atau justru ingin menguji coba dengan target konsumen yang baru.
Kemudian, lakukan survei wilayah yang strategis dan punyai prospek bagus untuk menjajakan produk yang ditawarkan.
Meskipun harga sewanya terjangkau, tetap menyesuaikan dengan target dan siasat usaha kami ya! Hal ini justru dapat berdampak besar pada keberhasilan cabang yang baru.
2. Pengelolaan Keuangan Yang Cermat
Pembukaan cabang baru tentunya membutuhkan modal yang lumayan signifikan. Maka, pastikan supaya kami punyai sumber energi keuangan yang lumayan untuk menutupi cost pembukaan cabang, cost operasional, dan gaji karyawan.
Modal ini dapat didapatkan berasal dari hasil keuntungan yang diperoleh berasal dari usaha utama. Jika belum memungkinkan, kami dapat menggunakan opsi lain yakni mencari investor yang bersedia diajak bekerja mirip untuk mengembangkan usaha tersebut. Jadi, konsep cabang baru ini tidak “mengganggu” keadaan keuangan pada usaha utama.
Kemudian, supaya knowledge atau laporan keuangan antara cabang baru dan utama dapat disinkronisasikan secara otomatis, kami dapat menggunakan aplikasi keuangan digital.
Jadi jangan lupa untuk menyediakan layanan pembayaran non-tunai di cabang baru kami ya! Agar riwayat transaksinya dapat tercatat secara digital dan dimasukkan ke laporan keuangan.
Dari faktor keamanan, tentunya bakal lebih terjamin dan risiko kehilangan bakal cenderung lebih rendah.
Misalnya, seorang entrepreneur restoran ayam goreng, Pak Joko, baru saja membuka cabang di tempat yang ditargetkan bagi konsumen baru.
Maka, Sebelum Buka Cabang Bisnis Baru, ia perlu mengerti perkembangan bisnisnya di wilayah baru selanjutnya lewat laporan dan juga pencatatan keuangan yang detail.
Dalam melakukannya, Pak Joko dapat memberi tambahan opsi pembayaran via dompet digital dan QRIS atas nama restoran tersebut, supaya dapat segera tercatat secara otomatis.
3. Memiliki Branding dan Citra Positif Pada Usaha Utama
Selanjutnya, sebelum buka cabang usaha baru, pastikan supaya branding dan citra usaha kami udah terbentuk dengan baik.
Hal ini termasuk ketekunan didalam desain logo, warna, dan style komunikasi yang menjadi nilai keunggulan (value proposition) usaha kita. Pelanggan diharapkan supaya dapat mengidentifikasi cabang baru ini sebagai bagian berasal dari usaha utama kita.
Contohnya, ada 2 (dua) entrepreneur restoran ayam goreng yang ingin membuka cabang dengan metode branding yang berbeda.
Pengusaha pertama ingin mengedepankan kualitas ayam gorengnya, supaya di cabang barunya tertulis “Renyahnya Tetap Sama”.
Pengusaha kedua ingin menjangkau konsumen yang lebih luas, supaya ia memposting cabang barunya di tempat sosial Instagram dan mengirimkan pesan broadcast di WhatsApp, supaya semakin banyak target konsumen yang dapat dijangkau.
Nah, berasal dari kedua semisal selanjutnya tujuannya tetap sama, yakni memperkuat “identitas” usaha kita.
Maka, kami terhitung perlu membangun branding bagi para pelanggan. Jika usaha utama kami masih didalam tahap pengembangan atau masih membangun branding ke pelanggan, membuka cabang baru kemungkinan belum dapat dikatakan sebagai keputusan yang tepat.
Bahkan, dapat saja kami bakal mengalami kewalahan waktu perlu mengurus kedua usaha selanjutnya di kemudian hari. Nah, dikarenakan itu persiapkan usaha utama kami supaya punyai branding dan citra positif dahulu ya!
4. Sumber Daya Manusia Yang Kompeten
Pembukaan cabang baru terhitung bakal membutuhkan tim yang tangkas dan terlatih. Maka, kami perlu punyai konsep yang masak didalam merekrut, melatih, dan menjaga karyawan yang berkualitas.
Pertimbangkan terhitung apakah kami dapat membawa staf yang udah ada berasal dari usaha utama, atau merekrut SDM baru di wilayah yang baru. Hal ini dapat menopang kami untuk memilih standar yang digunakan pada cabang baru.
Contohnya, Sebelum Buka Cabang Bisnis Baru restoran ayam goreng, persiapkan terutama pernah SDM baru dengan menargetkan lebih dari satu kandidat berasal dari beraneka sumber.
Bisa berasal dari saran teman, jejaring internet, atau berasal dari tempat usaha utama sekalipun. Yang terpenting, jangan sampai usaha utama kami menjadi terbengkalai dikarenakan ingin fokus pada cabang baru yang masih berwujud uji coba.
Selain itu, bakal lebih baik kecuali kami udah punyai SOP kerja yang pas dan enteng diterapkan, supaya perekrutan karyawan dapat terjadi lancar.
Supaya lebih efektif, persiapkan kesibukan perekrutan sebelum cabang baru dibuka. Jadi, kami punyai waktu untuk menyaring SDM yang lebih kompeten, dan juga dapat dipercaya untuk melindungi kualitas service pada cabang baru tersebut.
Jika mengalami kesulitan, kami boleh saja kok untuk merekrut karyawan lama untuk waktu waktu, supaya cabang baru ini dapat dikelola oleh orang-orang yang terpercaya.
5. Merencanakan Pemasaran Efektif untuk Cabang Baru
Terakhir, kami perlu berencana siasat pemasaran yang efektif supaya cabang baru dapat berkembang dengan pesat. Buatlah konsep pemasaran yang termasuk promosi lokal, iklan, dan juga kesibukan branding untuk menarik perhatian pelanggan yang potensial.
Manfaatkan terhitung tempat sosial dan tehnik pemasaran digital untuk menaikkan eksposur cabang baru kami di wilayah tersebut.
Tentunya, kami benar-benar menghendaki supaya cabang baru ini dapat sukses seperti usaha utama. Agar hal ini dapat tercapai, kami dapat merasa berasal dari faktor siasat promosi terutama dahulu. Adapun cara simpel yang dapat ditunaikan yakni berikan Info kepada pelanggan mengenai pembukaan cabang baru.
Kita dapat menghendaki karyawan untuk menyampaikannya secara lisan, atau menggunakan banner pemberitahuan yang diletakkan di depan cabang. Manfaatkan terhitung tempat sosial usaha kami dengan memposting Info perihal cabang baru yang dapat didatangi para pelanggan.